Mesin Pompa Rusak, Pasokan Air Bersih di Gedunglo Situbondo Macet

Mesin Pompa Rusak, Pasokan Air Bersih di Gedunglo Situbondo Macet

TerasJatim.com, Situbondo – Warga Desa Gedunglo Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Jatim mengeluh, karena selama 3 hari terakhir mereka tak mendapatkan pasokan air bersih dari PAM. Tak ayal selama beberapa hari terakhir, untuk kebutuhan minum, mandi, memasak dan mencuci terganggu.

“Air dari tandon sudah tiga hari macet. Kami semua warga di sini kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Sukartini, perempuan warga Dusun Cerpat Desa Gedunglo, kepada TerasJatim.com, Sabtu (28/07).

Hal yang sama dikatakan Suhawi, warga setempat, yang mengeluhkan macetnya pasokan air bersih ini. Ia mengaku mendapat informasi dari petugas PAM yang mengatakan bahwa mesin pompa mengalami kerusakan parah, sehingga berhenti beroperasi menyuplai air bersih kebutuhan warga di wilayah itu.

“Saya sama keluarga mau mandi saja harus menempuh jarak 2 kilometer ke sungai. Saya berharap pihak terkait mau memikirkan kesulitan warga,” tutur Suhawi.

Padahal, lanjut Sahawi, selama ini warga selalu membayar tarif air minimum perkubiknya. Selain itu, sebelumya air masih mengalir setiap harinya namun hanya pada waktu tengah malam, antara pukul 12 malam hingga jam 7 pagi saja.

Dikonfirmasi terpisah, Latif, Ketua Kelompok Himpunan Penduduk Air Minum (Hipam) Desa Gedunglo mengatakan, untuk instalasi pengolahan dari PAM atau tandon di wilayahnya memang sudah tak bisa diandalkan lagi. Sebab, mesin PAM sering mengalami kerusakan, seperti motor penggerak, jet pompa, kabel aliran listrik serta pipanya yang mengalami kerusakan.

Setelah dilakukan pengecekan kerusakan dikalkulasi mencapai Rp61 juta. Sementra anggaran atau kas yang ada tidak mampu memenuhi biaya perbaikan tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya mengajukan proposal ke dinas terkait untuk mendapatkan bantuan.

“Untuk sementara dalam membantu warga ini kami memberikan pasokan air melalui mobil tangki milik BPBD dan Damkar unit Kecamatan Jangkar secara bergilir. Namun, terbatasnya air bersih membuat tak semua kebutuhan warga tercukupi. Suplai air dilakukan dengan membawa air bersih tiga  kali dalam sehari. Dan ini kita akan lakukan selama sampai ada perbaikan mesin nantinya,* ujar Latif .

Lebih jauh ia mengatakan, hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana agar warga tetap mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. (Edo/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim