Memanusiakan Manusia Dalam Pameran Foto Korban 65

Memanusiakan Manusia Dalam Pameran Foto Korban 65
Pameran fotografi karya M Nasai dengan tajuk “Mereka Bukan Pahlawan”.

TerasJatim.com, Malang – Banyak cara yang dilakukan dalam memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 desember kemarin.

Salah satunya dilakukan M. Nasai (35), seorang jurnalis yang pada hari HAM ini, dirinya menggelar pameran fotografi dengan tajuk “Mereka Bukan Pahlawan”.

Pameran foto ini diselenggarakan di Rumah Ada-ada Saja yang bertempat di Jalan Jakarta 34, kota Malang.

Dalam pameran ini, menghadirkan kurang lebih 40 foto yang terpajang tanpa bingkai. Semua foto yang di hadirkan oleh Nasai adalah potret kemanusiaan para korban 65, yaitu orang-orang yang dituduh sebagai komunis oleh pemerintahan jaman orde baru.

“Semua ini adalah potret keseharian para korban 65 yang hingga kini masih terpinggirkan,” ujarnya pada pembukaan pameran.

Nasai menuturkan lebih jauh, bila subyek dalam foto ini mulai dari pengawal Pak Karno hingga orang biasa yang mengalami penjara hingga puluhan tahun tanpa pengadilan.

“Dalam foto ini ada seorang pengawal Pak Karno yang dipenjara karena dituduh terlibat PKI, ada juga penari era Pak Karno yang dianggap komunis hanya karena pernah mengisi tari dalam acara yang diselenggarakan Lekra di Istana, dan banyak lagi,” tuturnya.

Foto-foto dengan genre sosial ini, sengaja dihadirkan Nasai dengan harapan menjadi pembelajaran masyarakat untuk lebih menghargai rasa kemanusiaan, tidak memandang suku, ras, ataupun agama.

Pameran yang digelar selama tiga hari ini, dalam pembukaannya, diadakan diskusi bedah karya dengan tajuk “Merayakan Manusia”.

Dalam diskusi ini, menghadirkan 3 pembicara yaitu, Hasan Abadi, Wakil Rektor Unira Malang yang sekaligus juga Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Djuir Muhammad dari Kontras Surabaya dan Aji Prasetyo seorang Komikus, Ketua Kajian Seni Budaya Unira Malang dan sekaligus Ketua Bhineka Nusantara Malang.

Terlihat banyak kalangan yang hadir, dari komunitas seniman malang, kalangan mahasiswa dan kaum muda Nahdliyin juga antusias mengikuti acara yang berlangsung hingga jelang tengah malam.

Dalam diskusi kali ini, Hasan Abadi berbicara dari perspektif HAM dari mata seorang Nahdliyin, sementara perwakilan Kontras yang di wakili oleh Djuir Muhammad, lebih memaparkan perkembangan HAM di Indonesia dan banyaknya kasus pelanggaran dan permasalahan HAM.

Di akhir sesi diskusi, Aji Prasetyo pembicara dari Lembaga Kajian Seni Budaya Unira yang sekaligus kurator pameran, menelisik lebih jauh ke perihal proses seorang Nasai untuk mendekati korban untuk mau di foto. Hal ini karena para korban 65 sangat tertutup dan berhati-hati kepada orang lain untuk menceritakan kejadian yang menimpa kehidupannya. (Nas/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim