Mbah Palil Pererat Silaturahmi Pulau Merah Banyuwangi

Mbah Palil Pererat Silaturahmi Pulau Merah Banyuwangi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Meski sudah wafat, namun kharisma almarhum KH Abdurrohman atau yang biasa di panggil Mbah Palil, masih dapat dirasakan masyarakat hingga saat ini. Karena dulunya, almarhum adalah merupakan sosok yang berpengaruh dan disegani masyarakat setempat.

Almarhum mbah Palil merupakan sosok pengayom yang memberi contoh nyata, akhlak yang baik, penebar kebajikan, serta tidak pernah bosan berdakwah kepada warga di Mushola Ar Rohman yang didirikannya. Terlebih semasa hidupnya, tokoh NU Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi Jawa Timur ini, selalu berpesan kepada siapapun tentang pentingnya hidup cinta damai.

Selain itu juga banyak pesan menyejukkan yang disampaikan oleh Mbah Palil kepada santrinya dan masyarakat luas. Seperti prinsip asto dan roso, prinsip belajar sabar, ikhlas, serta tetap rendah hati dan istikomah.

Tak heran jika nama Mbah Palil yang wafat di usia 100 tahun lebih itu, hingga saat ini masih dikenang dan menjadi panutan masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.

Lebih dari itu, sesepuh kelahiran Yogyakarta tahun 1903 ini dulunya juga dikenal sebagai pejuang dan ikut bertempur mengusir penjajah dan membuka kawasan Pulau Merah dan sekitarnya.

Ustad Tanggung, Ketua Panitia Haul Mbah Palil ke 12, saat ditemui di sela-sela acara kepada TerasJatim.com mengatakan, acara Haul Mbah Palil ke 12 ini diselenggarakan bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk penghormatan yang lebih kepada Mbah Palil sebagai sesepuh masyarakat.

Acara itu juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi. Karena dalam acara tersebut dihadiri oleh masyarakat dari berbagai lapisan, baik vertikal maupun horizontal. Seperti para tokoh masyarakat, para santri, instansi pemerintah, bahkan dari pihak perusahaan tambang emas tumpang pitu PT BSI ( Bumi Suksesindo).

“Acara ini juga untuk mempererat ikatan silaturrahmi sesama umat dan anak bangsa,” ujarnya.

haul2

General Manager PT BSI, Bambang Wijanarko yang hadir dalam acara haul itu nampak membaur dengan warga dan disambut hangat. Bahkan dia justru lebih memilih duduk bersama warga ketimbang menempati kursi khusus yang sudah disediakan panitia.

Pemandangan tersebut menggambarkan mulai cairnya kondisi dan situasi setempat pasca insiden kerusuhan tambang emas Gunung Tumpang Pitu beberapa waktu lalu.

Ditemui usai acara, Bambang mengaku hadir di Haul Mbah Palil bukan hanya sebagai pribadi, melainkan mewakili perusahaan tempatnya bekerja yakni PT BSI. “Saya senang, karena telah diundang masyarakat untuk hadir dalam haul tokoh besar seperti Mbah Kyai Palil. Kesempatan ini tidak mau saya sia-siakan, kami berikan apresiasi tinggi atas acara tersebut,” jelasnya.

Terlebih lanjut Bambang, pihaknya sangat merespon kegiatan sosial, budaya, termasuk keagamaan yang digelar masyarakat. Oleh sebab itu dia sangat berharap, pihaknya bisa berpartisipasi ditengah masyarakat di masa selanjutnya.

“Semoga tidak berhenti pada malam ini, kami akan terus bangun komunikasi yang baik dengan masyarakat,” pungkasnya. (Irh/TJ-Advertorial)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim