Mabes Polri Gerebek Gudang Penyimpanan Wortel Asal China

Mabes Polri Gerebek Gudang Penyimpanan Wortel Asal China

TerasJatim.com, Surabaya – Sebuah gudang di kawasan Romokalisari Surabaya yang diduga sebagai tempat penyimpanan wortel beracun, digerebek petugas dari Mabes Polri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera membenarkan adanya kabar penggerebekan tersebut.

“Iya, memang gudang Wortel di Surabaya digerebek teman-teman dari Mabes,” katanya Senin (21/08).

Penggrebekan dilakukan berdasarkan adanya dugaan wortel mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menyebabkan kerusakan mental pada anak. Dari penggrebekan tersebut,  satu orang berinisial NG diamankan.

Gudang yang diketahui milik Sugiharto dan beralamat di Blok D No 28, Pusat Pergudangan Romokalisari Surabaya itu, digerebek pada Minggu (20/08) siang, sekira pukul 13.00 WIB.

Penggerebekan dilakukan oleh tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim (Satgas Pangan), BIN Mabes Polri dan di backup Polda Jatim.

Penggerebekan itu adalah pengembangan kasus yang diungkap polisi di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Diduga, bibit wortel asal Tiongkok itu dibudidayakan di Pegunungan Dieng dengan luas lahan tiga hektare. Bibit wortel itu dipasarkan, di antaranya, di Jawa Timur.

Dari hasl penggerebekan, polisi mengamankan NG, warga Surabaya, yang diduga sebagai pengelola, dan sekaligus biasa menjadi perantara benih buah China ke Indonesia. “Pelaku NG setelah diamankan dibawa ke Mabes Polri untuk pembangan penyidikan,” lanjutnya.

Gudang yang digerebek ini merupakan gudang penyimpanan benih wortel impor dari China. Benih ini dibudidayakan di lahan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Jika sudah siap jual, wortel yang dinilai mengandung zat berbahaya dan bisa mempengaruhi perkembangan mental anak itu dikirim gudang di Romokalisari Surabaya, yang selanjutnya bakal dijual di wilayah Jawa Timur.

“Lokasinya ada di dua tempat, di Dieng tempat budidayanya. Sedang di Jawa Timur sebagai tempat penyimpanan dan distribusinya,” ucap Barung.

Kini untuk mendapatkan validitas kandungan wortel tersebut, petugas masih menunggu hasil dari laboratorium.

“Untuk memastikan kandungan wortel itu bahaya atau tidak, penyidik menggandeng Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), dan kasus tersebut ditangani Mabes Polri, karena TKP-nya ada di Jateng dan Jatim,” tandasnya. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim