Kurangnya RTH, Piala Adipura Akan Sulit Didapat Kabupaten Sumenep

Kurangnya RTH, Piala Adipura Akan Sulit Didapat Kabupaten Sumenep
Salah satu RTH di kota Sumenep Jawa Timur

TerasJatim.com, Sumenep – Target Pemkab Sumenep untuk merebut kembali penghargaan Piala Adipura pada tahun 2016, tampaknya akan sulit terealisasi.

Sebab salah satu syarat penilaian Adipura terkait ketersediaan minimal 20 hektar Ruang Terbuka Hijau (RTH) baru tersedia sekira 5 hektar.

Tapi Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Kabupaten Sumene, Bambang Irianto, kali ini mengandalkan sikap optimis jika Kota Sumekar meraih kembali Piala Adipura yang sempat lepas di tahun 2015 kemarin, yang dianggap banyak kalangan dikarenakan tanpa adanya perencanaan yang jelas.

Bambang mengaku, bahwa ketersediaan RTH di Kabupaten Sumenep hingga saat ini masih belum memenuhi syarat. Idealnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang mengamanatkan untuk penyediaan RTH seluas 30 persen dari luas Kecamatan Kota.

“Kota Sumenep masih memiliki RTH 3,9 persen. Tapi akan dikembangkan. Langkah itu kami lakukan, salah satu contoh kami sudah membangun taman edukasi di Pandian. Terus tahun ini juga dikembangkan di perumahan Giling dan Satelit dalam bentuk taman edukasi,” terangnya kepada Terasjatim.com.

Hanya saja Bambang berdalih, jika ketersediaan RTH 30 persen tidak serta merta menjadi tanggung jawab Pemkab saja. Sebab sesuai aturan, lanjut Bambang, hal tersebut juga menjadi tanggung jawab bersama dengan masyarakat. 20 persen menjadi tanggung jawab pemerintah dan 10 persen menjadi tanggung jawab masyarakat dengan memperbanyak menanam pohon di lingkungan rumahnya.

“Di Kecamatan-kecamatan juga telah dilakukan pengembangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Dengan rencana membangun taman Kelurahan dan Kecamatan, membangun jalur hijau jalan di sepanjang kota, memfungsikan lahan aset Pemkab yang kurang terawat untuk dijadikan taman kota, semisal eks terminal lama,” urainya.

Bambang berjanji, RTH di Kota Sumenep akan dibangun secara pelan-pelan tidak serta merta membangun tanpa perencanaan yang jelas.

Tapi pihaknya mengaku, pada tahun ini perencanaannya sudah ada di 9 titik, termasuk pengembangan RTH di Monumen Pesawat Terbang dan di Desa Marengan.

“20 persen targetnya 2017 sudah tuntas, karena kami sudah maping dan koordinasi dengan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Tinggal memadukan dengan pihak Kementerian untuk mengajukan bantuan, kalau mengandalkan APBD tidak memungkinkan, dan terlalu lama waktunya,” pungkasnya. (Anw/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim