Kompetisi ISC Mundur Sepekan Dari Jadwal Semula
TerasJatim.com, Jakarta – Kick-off penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 dipastikan mundur sepekan menjadi tanggal 23 April dari rencana semula yaitu 16 April. Komunikasi konkret yang melibatkan pemerintah, Tim Transisi, dan penyelenggara, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) belum juga terlaksana.
Komunikasi yang telah terjalin baru bersifat informal antara pihak Kemenpora dan PT GTS. Hal itu diungkapkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olah Raga, Gatot S Dewa Broto.
Kemenpora berharap sesegera mungkin pertemuan antara Tim Transisi, dan PT GTS terlaksana, mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat, Gatot mengaku pihaknya telah mengingatkan Tim Transisi dan Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) untuk jemput bola.
“Kami sejak awal mendorong penyelenggaraan ISC. Bahkan, Menpora sendiri telah memberikan lampu hijau, makanya sebelum 15 April persyaratan harus dipenuhi. Itu kenapa Tim Transisi dan BOPI harus jemput bola karena kemarin kan baru bersifat informal,” ungkapnya.
Pertemuan itu sendiri diminta oleh Menpora, pasalnya, dia ingin mendengar langsung pemaparan dari PT GTS terkait dengan berbagai hal terkait kompetisi ISC, mengingat sesuai amanat presiden, April ini kompetisi sudah harus berjalan.
“Kami ingin tahu seperti apa komitmen operator melakukan perubahan terkait reformasi sepak bola. Apakah sudah ada kontrak ? Bagaimana dengan status klub, sponsor, bagaimana dengan distribusi dana yang nanti akan dinikmati pemain, klub, dan sebagainya. Item-item itu semua akan kami minta penjelasannya sebelum mereka bisa mendapatkan izin dari kepolisian,” ujarnya.
Selain harus memaparkan beberapa hal, PT GTS juga lebih dahulu harus menyerahkan beberapa berkas awal yang sudah diminta BOPI sebelumnya yang selambat-lambatnya harus diserahkan 14 hari sebelum ISC A bergulir.
Salah satu yang harus ditunjukkan adalah legal standing terhadap pendirian kompetisi yang dimaksud, beserta dasar hukum terhadap penunjukkan pihak penyelenggara. Seperti akta pendirian dan atau AD/ART serta dokumen legal lainnya dari badan hukum pihak penyelenggara, akta pendirian, dan lain-lainnya.
Dari pihak PT GTS, lewat direktur utamanya, Joko Driyono, memastikan mereka akan sesegara mungkin menjelaskan status legalitas yang sebelumnya dipertanyakan.
Namun, mereka belum mau membeberkan kapan pertemuan itu akan dilakukan. Joko mengaku akan memberitahukan perkembangannya seperti apa pada Senin (11/04) hari ini. (Her/Red/TJ)