Kisah Penyayang Kucing Terlantar

Kisah Penyayang Kucing Terlantar

TerasJatim.com, Ponorogo – Cinta dan kasih sayang memang tidak mengenal batas apa saja. Tidak hanya cinta sesama manusia namun juga cinta kasih kepada hewan yang juga merupakan ciptaan Tuhan. Seorang ibu di Ponorogo rela menghabiskan uang ratusan ribu rupiah untuk ngramut dan makani kucing-kucing terlantar dan terbuang di tempat sampah maupun di jalanan.

Setiap pagi bu Umi membawa makanan dan obat-obatan untuk kucing-kucing terlantar di tempat sampah Bangunsari, Jeruksing dan Jl. Sekarputih wetan. Dia sehari-hari membuka warung makan dirumahnya Jl. Ir. Juanda. Dari hasil jualannya Umi memprioritaskan untuk ngopeni kucing-kucingnya. Bahkan ketika dia pergi ke pasar berbelanja tak lupa membawa makanan kucing. Setiap kali bertemu dengan kucing di mana saja dia berhenti untuk memberi makan. Hobi nyeleneh ini sudah dilakoni sejak dua tahun terakhir. “Saya merasa kasihan banget mbak kalo liat kucing kelaparan apalagi sakit dan terlunta-lunta di jalan. Kan mereka juga sama-sama makhluk Tuhan yang berhak hidup didunia ini,” tuturnya saat TerasJatim.com mampir ngobrol dengannya. Sering orang menganggap dia gila karena kebiasaan anehnya. Kebanyakan orang merasa mual bila harus berlama-lama di tempat pembuangan sampah. Tapi bagi Umi saat itulah dia merasakan kebahagiaan.

Saat dia merawat dan memberi makan kucing-kucing terlantar. “Andai saya orang kaya mbak, mungkin saya akan menghabiskan waktu ngurusi kucing-kucing ini. Kalau bukan kita siapa lagi,” imbuh Umi. Dia rela menutup warungnya beberapa  saat bila waktu makani kucing. Apa yang dilakukan Umi memang nyeleneh. Untuk satu hari dia merogoh kocek lima puluh ribuan untuk jatah makan kucing-kucingnya. Jumlah yang cukup besar  hampir sama dengan jatah makan sehari-hari keluarganya. Namun Umi tidak sendiri. Ternyata ada pecinta dan penyayang binatang yang juga rela menghabiskan waktu dan biaya untuk hobinya. “Saya berharap agar populasi kucing ini dapat ditekan sehingga jumlah kucing terlantar dan dibuang tidak bertambah. Saya juga berharap ada bantuan obat-obatan untuk merawat kucing-kucing yang sakit. Karena saya pernah minta ke dinas Peternakan tapi ditolak dengan alasan bukan termasuk hewan yang diberdayakan untuk manusia,” jelas Umi berkaca-kaca. Namun ada juga bantuan dari pecinta kucing berupa makanan. Apapun adanya Umi selalu menerima dengan ikhlas dan bersyukur.

“Saya berharap agar semakin banyak orang-orang seperti saya sehingga tidak ada lagi  kucing-kucing terlantar di mana-mana,” pungkasnya. Apapun yang dilakukan Umi adalah cermin rasa sayang menyayangi sesama makhluk di muka bumi ini. Sepanjang hal itu positif kenapa tidak ? (Any/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim