Kemendikbud Tetap Inginkan Moratorium Ujian Nasional (UN)

Kemendikbud Tetap Inginkan Moratorium Ujian Nasional (UN)

TerasJatim.com, Jakarta – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetap menginginkan moratorium Ujian Nasional (UN), meski hal tersebut sempat ditolak oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, penolakan moratorium UN belum pernah disetujui secara resmi dalam rapat terbatas kabinet.

“Nanti kita tunggu tindak lanjutnya. Kita masih tunggu formalnya keputusan kabinet terbatas nanti,” jelasnya, Rabu (14/12).

Muhadjir menambahkan, dirinya tetap menginginkan UN dimoratorium karena telah diusulkan ke Presiden Joko Widodo.

Meski begitu, dia mengakui tunduk atas keputusan Presiden apabila usulannya tersebut secara resmi ditolak.

“Pasti lah (ingin). Wong itu sudah diusulkan. Tetapi saya kan pembantu Presiden, saya terserah Presiden saja,” imbuh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat melontarkan penolakannya terkait usulan moratorium ujian nasional pada 2017. Wapres meminta Kemendikbud untuk mengkaji kembali pelaksanaan ujian nasional.

Menurut Wapres, ujian nasional masih dibutuhkan untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan. Jika tanpa ujian nasional, kata Wapres, pemerintah tak punya acuan pendidikan di Indonesia.

“Tanpa ujian nasional bagaimana bisa mendorong bahwa kita pada tingkat berapa, dan apa acuannya untuk mengetahui bahwa dari ini kemudian nanti tanpa ujian nasional. Harus dengan soal yang hampir sama harus diketahui, oh Jawa begini, Sulawesi begini, Kalimantan bagaimana, baru bisa. Kalau tanpa itu bagaimana caranya,” tandas JK.

Mendikbud Muhadjir Effendy, sebelumnya berencana akan menghentikan sementara (moratorium) pelaksanaan ujian nasional, jika mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo. Kebijakan tersebut akan dimulai pada tahun ajaran 2016-2017.

Pertimbangan moratorium UN di antaranya karena kualitas sekolah yang belum merata. Menurut Muhajir, hanya 30 persen sekolah yang kualitasnya di atas standar nasional dan 70 persen lainnya di bawah standar nasional. (Her/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim