Kapolres Bojonegoro: Menurunnya Animo Penonton Persibo Bukan Karena Razia Kendaraan

Kapolres Bojonegoro: Menurunnya Animo Penonton Persibo Bukan Karena Razia Kendaraan

TerasJatim.com, Bojonegoro – Aparat Polres Bojonegoro mengimbau kepada para suporter yang hendak menyaksikan laga Persibo di Stadion Letjen H Sudirman Bojonegoro, untuk tetap mematuhi aturan berlalu-lintas.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli mengatakan, pihaknya berharap agar seluruh suporter Persibo dapat menjaga keselamatan dirinya sendiri, dan berlaku santun, baik di jalan raya maupun saat berada di dalam stadion.

Ary juga meminta para koordinator suporter agar dapat menjaga dan mengawasi anggotanya, khususnya saat berada di jalan raya agar tidak mengganggu pengguna jalan lain. “Mari sama-sama menjaga situasi keamanan agar tetap kondusif,” pintanya, Sabtu (05/05) siang.

Ary menambahkan, terkait adanya rumor menurunya antusias penonton ke stadion lantaran akibat pihak kepolisian melakukan razia kendaraan bermotor saat Persibo berlaga, ia menampik tuduhan tersebut.

“Banyak faktor lain yang menjadi penyebab menurunnya animo penonton. Mari sama-sama kita telaah, jangan membuat kesimpulan karena hanya satu sebab saja. Media juga harus cerdas dan selektif dalam mengambil nara sumber, apakah pernyataan tersebut berdasarkan fakta atau tidak,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, razia kendaraan yang digelar oleh jajarannya saat pertandingan Persibo, juga sebagai wujud pengamanan bagi para penonton atau suporter itu sendiri serta pengguna jalan lainnya. Hal ini dimaksudkan, agar sebelum pelaksaan pertandingan hingga selesai pertandingan, tetap berjalan dengan aman, tertib dan lancar.

“Keamanan dan keselamatan para suporter serta warga masyarakat menjadi tanggung jawab kami. Razia kendaraan tersebut sebagai bentuk pengamanan agar situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan, selama ini banyak pengaduan dari masyarakat khususnya pengguna jalan lain, yang merasa terganggu akibat ulah oknum suporter yang tidak patuh terhadap peraturan lalu-lintas saat berada di jalan raya.

Dari data di kepolisian, dalam razia yang digelar petugas saat pertandingan Persibo pada waktu yang lalu, jika dibanding jumlah penontor yang hadir di stadion dengan jumlah kendaraan yang ditindak, jumlahnya masih relatif kecil dan berkisar 2 hingga 3 persen.

Pelanggaran yang ditindak petugas, juga pelanggaran kasat mata, seperti berboncengan lebih dari satu, tidak menggunakan helm dan kendaraan yang tidak dilengkapi dengan kelengkapan, seperti tidak dilengkapi kaca spion serta menggunakan knalpot brong.

“Jika para suporter tersebut tidak melakukan pelanggaran, tentu tidak mungkin ditindak oleh petugas.” tandasnya.

Ia juga menegaskan, sesuai aturan, kendaraan jenis pikap dilarang untuk mengangkut orang. “Kendaraan pikap atau bak terbuka, peruntukannya untuk mengangkut barang, bukan orang. Sehingga jika dilanggar, tentu akan dilakukan penindakan,” tegasnya.

Sementara terkait untuk pengawalan, Ary menjelaskan bahwa pihaknya tidak mungkin melakukan pengawalan terhadap seluruh kelompok suporter, karena kepulangan suporter sendiri, tidak semuanya berbarengan. Ada suporter yang sengaja memisahkan diri dari kelompok besar, saat kembali pulang.

“Petugas telah melakukan pengawalan terhadap kelompok besar suporter saat kepulangan, sementara petugas yang lain melakukan pengamanan di persimpangan-persimpangan atau titik-titik yang rawan terjadinya kemacetan atau rawan kecelakaan,” bebernya.

Seharusnya, lanjut dia, para suporter sendiri atau koordinator suporter yang dapat menjaga kelomponya agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

“Marilah bersama-sama kita buktikan bahwa suporter Persibo adalah suporter yang santun, baik saat keberangkatan, saat di stadion maupun saat kembali pulang.” pungkasnya. (Ev/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim