Jelang Perayaan Imlek, Kampung Toleransi Umat Beragama di Sumenep Rukun

Jelang Perayaan Imlek, Kampung Toleransi Umat Beragama di Sumenep Rukun
Tempat ibadah Tri Dharma Pao Sian Lin Kong di Desa Pabian kecamatan Kota Sumenep Jawa Timur

TerasJatim.com, Sumenep – Menjelang perayaan tahun baru Imlek yang merupakan salah satu hari besar dalam tradisi warga keturunan Tionghoa, warga etnis China di Kabupaten Sumenep terlihat bersiap menyambut datangnya perayaan tersebut.

Meskipun rencananya perayaan akan dilaksanakan dengan cara yang sangat sederhana, mereka berharap peringatan tahun baru tersebut penuh dengan makna.

Pengurus Klenteng tempat ibadah Tri Dharma Pao Sian Lin Kong yang terletak di Desa Pabian kecamatan Kota Sumenep, Seno Jaya Manggala kepada TerasJatim.com, menjelaskan, bahwa pada perayaan tahun baru Imlek yang dilaksanakan pada tanggal 8 Pebruari 2016 mendatang, seluruh umat Tionghoa yang ada di Kabupaten Sumenep akan melaksanakan perayaan tersebut dengan sederhana, khidmat serta aman.

Seno mengaku, setiap kali perayaan Imlek yang dilakukan oleh warga keturunan Tionghoa yang ada di Sumenep selama ini aman-aman saja, dan tidak pernah terjadi gesekan antar warga, karena menurutnya Desa Pabian merupakan kampung toleransi antar pemeluk agama.

“Tidak hanya pada perayaan hari besar saja, dalam kegiatan ibadah sehari-hari kami saling menghormati,” terangnya. Jadi dirinya merasa tidak khawatir setiap kali perayaan hari raya Imlek maupun perayaan-perayaan hari besar lainnya dalam umat Tionghoa.

Meskipun begitu, ia mengaku tetap melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di Sumenep.

Pada perayaan Imlek kali ini, warga Tionghoa telah melakukan persiapan dengan melakukan bersih-bersih tempat ibadah.  “Meskipun saat ini kami tidak melakukan baksos bersama dengan pemeluk agama lain, kami tetap saling menghargai perbedaan ini sebagai bentuk keberagaman,” imbuhnya.

Sementara itu, warga Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep Jamilah memaparkan, meskipun dalam satu kampung terdapat 3 tempat peribadatan, diantaranya Klenteng, Gereja dan Masjid, warga setempat tetap saling menjaga toleransi yang telah berjalan selama bertahun-tahun.

“Kami saling menghargai meskipun di Pabian terdapat 3 tempat ibadah berbeda,” ujar seorang muslimah tersebut.

Lebih lanjut ia menambahkan, selama bertahun-tahun ketiga tempat peribadatan tersebut berdampingan dengan aman dan tidak pernah terjadi konflik.

“Selama ini warga saling menghargai keyakinan masing-masing agama. Padahal, ketiga tempat ibadah beda agama tersebut, saling berdempetan,” ungkap Jamilah.

Hal serupa dikatakan oleh pengurus Masjid Baitul Arham yang terletak di Kampung Pabian Kecamatan Kota Sumenep Ustad Sadik.

Menurutnya, meskipun di Pabian terdapat 3 tempat peribadatan yang berlainan agama, warga setempat tetap saling menghargai dan menjaga satu sama lain. “Kami terbiasa melakukan aktivitas sehari-hari secara bersama-sama dan seringkali berdialog dalam urusan sosial kemasyarakatan,” tuturnya. (Anw/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim