Jelang Imlek, Pedagang Buah Naga di Malang dan Bojonegoro Laris
TerasJatim.com, Malang Bojonegoro – Menjelang perayaan Imlek tahun 2683 atau tahun Ayam Api, stok buah naga di Pasar Induk Gadang Kota Malang meningkat dua kali lipat.
Jika biasanya permintaan pemasok hanya 2,7 ton, kali ini pemasok meningkatkan permintaan menjadi 5 tahun lebih setiap harinya.
Abdul Fatah, pemasok buah naga di Pasar Induk Gadang mengungkapkan, berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, permintaan buah naga saat Imlek memang meningkat. “Kami mendapat pasokan buah naga dari Banyuwangi,” katanya, Kamis (26/01).
Kenaikan permintaan saat Imlek juga diiringi dengan kenaikan harga jual. Harganya rata-rata naik 25 persen buah per kilogramnya. “Jika biasanya harga buah naga Rp 7.500 per kilogram, saat Imlek harganya naik menjadi Rp 10 ribu per kilogramnya,” imbuh Abdul.
Selain buah naga, jeruk impor juga diburu warga Tionghoa saat perayaan Imlek tiba. Jeruk ini diimpor langsung dari Tiongkok oleh pemasok. “Harga jeruk impor saat ini Rp160 ribu untuk satu box jeruk dengan berat sembilan kilogram,” tandasnya.
Tak berbeda, di Bojonegoro, permintaan buah naga juga mengalami peningkatan.
Lis, wanita yang membuka kios buah di kawasan Jalan Diponegoro Bojonegoro mengaku, jika menjelang Imlek permintaan buah naga mengalami kenaikan.
“Lumayan ramai. Sehari saya bisa menjual satu kwintalan. Mungkin mau Imlek ini,” jelasnya, Jumat (27/01).
Konon, buah naga bagi warga keturunan Tionghoa memiliki simbol kesejahteraan dalam kepercayaan umat Konghucu. Warna merah pada buah ini melambangkan rejeki. Sementara naga, melambangkan kehormatan atau keangungan.
Sedangkan buah jeruk karena warnanya yang kuning oranye, dianggap sebagai perlambang kemakmuran.
Jelang perayaan Imlek, kedua buah ini banyak diburu warga, khususnya mereka yang merayakan Imlek. Nantinya kedua buah ini akan disajikan pada perjamuan perayaan imlek yang jatuh pada Sabtu (28/01) besok. (Kta/Ev/Red/KBRN)
