Jadi Ajang Prostitusi, Sejumlah Warung Remang-Remang di Jalur Pantura Situbondo Akan Ditutup
TerasJatim.com, Situbondo – Maraknya dugaan bisnis esek-esek di sejumlah warung remang-remang di sepanjang Jalur Pantai Utara (Pantura) di wilayah Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Jatim, mendapat perhatian dari sejumlah pihak.
Untuk mengatasi salah satu penyakit masyarakat tersebut, Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto turun langsung untuk menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan pihak terkait di aula kantor Kecamatan Besuki, kemarin.
Selain Bupati Situbondo, dalam rakor tersebut juga hadir Kadinkes, Muspika Besuki, Kasat Pol PP, perwakilan dari Kodim 0823 Situbondo, Subdenpom, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Situbondo, Kades Demung Kecamatan Besuki dan sejumlah tokoh agama dan perwakilan warga setempat.
Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto, mengatakan, dengan rakor tersebut diharapkan mendapatkan opsi untuk memecahkan masalah yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat.
“Banyak laporan ke saya. Untuk mengatasi hal tersebut, saya langsung menggelar rapat koordinasi dengan semua pihak terkait,” tutur Dadang.
Menurutnya, diperlukan persamaan persepsi oleh seluruh pihak agar tidak terjadi gejolak sosial terhadap rencana pembongkaran warung remang-remang yang diduga dijadikan sebagai ajang praktek prostitusi di wilayah tersebut.
Sementara di tempat terpisah, Halili, dari LSM Penjara Indonesia menuturkan, pihaknya mendukung rencana pemerintah daerah terkait rencana pembongkaran sejumlah warung yang diduga sebagai tempat transaksi bisnis esek-esek ini.
Namun diharapkan, agar pemerintah juga memikirkan nasib para Pekerja Seks Komersial (PSK) selanjutnya.
“Itu adalah perintah hukum yang harus dijalankan bersama-sama. Namun, Pemkab jangan hanya setengah hati menegakkan peraturan tersebut. Dan juga, Pemkab harus memikirkan nasib PSK nya untuk diberikan pekerjaan yang layak,: tukasnya. (Ak/Kta/Red/TJ)
