Inspirasi Hari Kartini: Jalankan Tugas, Bu Bidan Rela Jalan kaki 4 Km

Inspirasi Hari Kartini: Jalankan Tugas, Bu Bidan Rela Jalan kaki 4 Km
Bidan Nurul Indrawati, harus melintasi sungai untuk melayani warga masyarakat di Desa Pojok Klitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang

TerasJatim.com, Jombang – Berjalan tanpa alas kaki, menyusuri aliran sungai dengan sesekali menginjak kerikil tajam dan bebatuan licin. Selepas menyeberangi sungai, jalanan setapak berkubang lumpur harus dilaluinya sebelum sampai ke tempat tujuan.

Seperti itulah perjuangan Nurul Indrawati (39), Bidan Desa Pojok Klitih Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang Jawa timur, saat melaksanakan tugasnya sebagai bidan.

Situasi tersebut dialami Bu Bidan Nurul, saat melaksanakan tugas pelayanan kesehatan masyarakat di Dusun Nampu Desa Pojok Klitih.

Sejak tahun 2001, Nurul Indrawati, bertugas menjadi tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat di 7 Dusun yang berada di wilayah Desa Pojok Klitih.

Selama 15 tahun menjalani tugas sebagai bidan Desa, Dusun Nampu dirasakan olehnya, sebagai daerah yang cukup berat untuk didatangi. “Suka dukanya ya banyak,” ujarnya.

Dusun Nampu merupakan salah satu wilayah perkampungan di Desa Pojok Klitih. Berada di wilayah perbukitan bagian barat daya wilayah Kabupaten Jombang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk,

Dusun Nampu menjadi salah satu daerah terpencil. Untuk bisa sampai ke Dusun berpenduduk 44 Kepala Keluarga (KK) tersebut jarak yang harus ditempuh sepanjang 4 Kilometer dengan kondisi medan yang cukup berat.

Hanya motor roda dua yang bisa menyusuri jalan setapak yang menjadi akses menuju Dusun Nampu. Itupun, saat musim kemarau.

Saat berlangsung musim hujan, berjalan kaki selama 90 menit di jalan setapak, menyusuri dan menyeberangi sungai serta melintasi kubangan lumpur, merupakan pilihan bijak bagi Nurul Indrawati untuk melaksanakan tugasnya di Dusun Nampu.

“Bertugas di daerah ini (Nampu), tidak enaknya itu kalau musim hujan. Kita harus berjalan kaki sekitar 4 kilometer,” tutur Nurul.

Meski demikian, jelas Nurul, perjuangan berat saat menjalankan tugas di daerah terpencil, membuatnya makin matang sebagai petugas pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan.

“Kalau sukanya itu, banyak pengalaman, diantaranya semua kasus persalinan di sini itu hampir semuanya saya yang menangani dan pengalaman seperti itu belum tentu didapatkan oleh orang lain,” ujarnya.

Menurut Nurul Indrawati, bertugas di daerah terpencil sebagai tenaga pelayanan kesehatan masyarakat diyakininya sebagai tanggung jawab sosial dan kemanusiaan yang melekat pada dirinya. Sekaligus, sebagai kesetiaan terhadap sumpah jabatan sebagai tenaga medis.

“Sumpah janji Bidan itu kan dari awal sudah siap ditempatkan dimanapun. Jadi menurut saya, bekerja dimanapun itu sama saja, yang penting niatnya,” pungkas Bu Bidan Nurul Indrawati.  (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim