Hari Anti Korupsi Sedunia: Peringatan Dalam Memperingati

Hari Anti Korupsi Sedunia: Peringatan Dalam Memperingati

TerasJatim.com – Penetapan 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia, merupakan hasil dari Konvensi PBB Melawan Korupsi, pada 31 Oktober 2013 lalu. Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia ini menandai kesadaran atas bahaya korupsi, serta semangat penumpasannya. Lalu bagaimana Indonesia memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia?

Mengembalikan kesadaran atas dampak korupsi yang merusak tatanan kehidupan rakyat dalam berbagai aspek, selain merugikan secara material yang berdampak pada terhambatnya pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, bahaya korupsi juga melukai kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Semangat Anti Korupsi

Melihat kejadian belakangan ini, di Indonesia sendiri semangat anti korupsi belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat banyaknya pejabat dan penyelenggara negara yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK, baik dari kalangan eksekutif maupun legislatif. Selain masih banyaknya kasus korupsi yang terjadi, upaya mencegah potensi korupsi juga seringkali belum berhasil.

Beberapa waktu yang lalu, KPU melakukan pelarangan kepada eks napi koruptor untuk mencalokan diri dalam ajang pemilihan legislatif. KPU berusaha mejegal langkah bacaleg eks napi koruptor untuk nyaleg dengan senjata PKPU tahun 20 tahun 2018 yang mengkategorikan korupsi sebagai kejahatan berat. Namun hasilnya, belakangan bacaleg eks napi koruptor masih dapat maju dalam pemilihan legislatif (Pileg).

Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi

Diterpa sejumlah hambatan, KPK terus berupaya melakukan pemberantasan korupsi. Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, KPK menggelar serangkaian acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018 pada 4-5 Desember 2018 kemarin.

Secara umum Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018 memang bertema ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Namun, konferensi ini juga memiliki fokus lainnya untuk dibahas..

Selain penyelenggaraan acara yang lebih awal dari 9 Desember, muncul hal yang istimewa dalam penyelenggaraan acara ini. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, KPK dengan sengaja mengundang 16 pimpinan partai politik (parpol) yang akan berkontestasi pada pemiu 2019. Perwakilan KPK mengatakan adanya maksud khusus di balik undangan terhadap pimpinan parpol tersebut.

Memang benar adanya, undangan yang dilayangkan kepada para pemimpin politik memiliki maksud. Acara tersebut memang berfokus pada pentingnya partai politik membangun sistem politik berintegritas. Momentum ini diharapkan memunculkan kesepakatan dan komitmen dari pemimpin parpol untuk bersama-sama memberantas korupsi serta melakukan pencegahan korupsi.

Peringatan KPK

Undangan yang dilayangkan KPK kepada pimpinan partai politik dapat juga dianggap sebagai sebuah peringatan. Bisa jadi peringatan kepada partai politik sebagai kontestan dalam pemilu 2019. Bisa juga dimaksudkan kepada kader partai politik.

Peringatan yang diberikan kepada partai politik itu sendiri berkaitan dengan masalah integritas partai politik yang masih meragukan. Hal tersebut dapat dilihat dari penandatanganan pakta integritas yang pernah dilakukan sebelumnya, dan tidak membuahkan hasil. Nyatanya, masih banyak petinggi parpol yang malah terjerat kasus korupsi. Selain itu, masih adanya pencalonan kader yang pernah terjerat kasus korupsi, jelas menyalahi pakta integritas yang pernah ditanda tangani.

Peringatan juga dapat ditujukan langsung kepada kader parpol yang akan mengikuti Pemilu 2019. Peringatan tersebut dimaksudkan untuk memberi peringatan dini kepada kader parpol untuk tidak terjerat dalam kasus korupsi apabila telah terpilih maupun dalam proses pencapaiannya.

Pakta Integritas

Dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia ini juga dilakukan penandatangan Pakta Integritas oleh Partai Politik. Penandatangan pakta integritas memang sudah pernah dilakukan beberapa waktu lalu ketika musim pendaftaran kontestan Pemilu 2019.

Nyatanya pakta integritas tidak membuahkan hasil yang signifikan. Tidak dapat dipastikan bagaimana kelanjutan Pakta Integritas ini, namun dengan adanya Pakta Integritas ini diharapkan dijalankan dengan baik oleh partai politik. (Lana Zukhanit Zamaruda, mahasiswa Sampoerna University, Jakarta, untuk TerasJatim.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim