Gubernur Jatim Tak Ijinkan Trenggalek dan Kediri Bangun Bandara

Gubernur Jatim Tak Ijinkan Trenggalek dan Kediri Bangun Bandara
Pakde Karwo dalam suatu acara bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil

TerasJatim.com, Surabaya – Niatan Bupati baru Trenggalek, Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak yang menginginkan adanya bandara penerbangan sipil di wilayah Trenggalek atau di eks daerah Karesidenan Kediri, sepertinya akan mendapat penolakan dari pemerintah provinsi.

Seperti yang dilansir dari TEMPO.CO, Gubernur Jawa Timur Soekarwo keberatan memberikan izin pembangunan bandar udara di Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Kediri.

Gagasan membangun bandara di Trenggalek atau Kediri dilontarkan Bupati Trenggalek Emil Dardak beberapa waktu lalu.

Tujuan pembangunan bandara adalah mempercepat pembangunan di kawasan bagian selatan Jawa Timur dan terintegrasi dengan jalan lintas selatan.

“Kalau di sana (Trenggalek dan Kediri), tidak bisa,” tegas Pakde Karwo, sapaan akrab Gibernur Soekarwo di Surabaya, Sabtu, (05/03).

Menurut Soekarwo, area udara Trenggalek dan Kediri harus bebas penerbangan sipil karena menjadi tempat berlatih pesawat tempur TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Iswahyudi, Magetan.

Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi, ucap Soekarwo, pernah menyampaikan keberatannya ketika pemerintah daerah hendak membangun lapangan terbang di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

“Wong Ponggok saja yang lokasinya agak jauh tidak boleh, apalagi di Trenggalek dan Kediri,” tuturnya.

Sebagai gantinya, kata Soekarwo, di Trenggalek akan dibangun pelabuhan di Pantai Prigi.

Pembangunan pelabuhan tersebut pada prinsipnya telah disetujui Kementerian Perhubungan. “Rencana itu sudah sejak lama dan mudah-mudahan segera terealisasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Emil menyatakan tengah mengkaji pembukaan penerbangan sipil di eks Karesidenan Kediri yang selama ini menjadi lintasan pesawat tempur dari Pangkalan Udara Iswahyudi.

Menurut Emil, pembangunan bandara di bagian selatan Jawa Timur itu tak lagi menjadi wacana.

Gagasan tersebut, ujar dia, pernah dimunculkan Pemerintah Kabupaten Kediri pada 2010, tapi tak kunjung terealisasi. (TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim