Gerebek Rumah Kos Mewah, BNNK Surabaya Garuk Lima Purel Positif Narkoba

Gerebek Rumah Kos Mewah, BNNK Surabaya Garuk Lima Purel Positif Narkoba

TerasJatim.com, Surabaya – Jajaran BNN Kota Surabaya, menggerebek rumah kos mewah di Jalan Wonorejo II dan Jalan Sriwijaya Surabaya. Dalam rumah tersebut sebagian besar dihuni oleh wanita yang bekerja di dunia hiburan malam.

Petugas mengamankan lima wanita dan seorang pria yang urinenya positif mengandung unsur narkoba.

Kelima wanita yang diamankan di kantor BNN Kota Surabaya, adalah Ana Fatima (20) asal Lampung Selatan, Fatimah HS (23) asal Sulawesi Tenggara, Eris Iranti (39) asal Jombang, Eliyana Wati (30) asal Pasuruan, Hennika Klaudia Praruly (23) asal Lumajang dan seorang pria Lutfi Arifin (26) asal Lumajang.

Dari lima wanita yang diamankan, kondisi Hennika yang paling parah. Sebab hasil tes urinenya mengandung tiga unsur obat terlarang sekaligus, yakni SS, ekstasi dan obat penenang.

Sementara lainnya hanya mengandung SS dan ekstasi saja. “Sesuai pengakuannya, obat terlarang itu dikasih tamu yang membookingnya,” kata Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti.

Razia yang dilakukan di Jalan Wonorejo II dan Jalan Sriwijaya Surabaya tersebut, dilakukan setelah diketahui penghuni rumah kos yang bertarif tarif Rp 2,6 juta perbulan itu, ternyata dihuni oleh purel dan pekerja hiburan malam.

“Mereka saat kami razia jam 08.00 pagi, rata-rata masih tidur dan kita bangunkan untuk diambil sampel urinenya,” papar Suparti.

Dari 19 penghuni di rumah kos di Wonorejo, saat pengambilan sampel urine berlangsung, ada salah satu penghuni wanita yang berdalih tidak bisa kencing. Namun petugas terus membujuk dan akhirnya bisa diambil sampel dan ternyata urinenya positif.

“Kami masih terus mengorek keterangan dari mereka. Kita dalami untuk pengungkapan jaringan yang lebih besar,” imbuhnya.

Sementara tampak para wanita yang diamankan di BNNK Surabaya Jalan Grudo, terlihat menyembunyikan wajahnya saat tahu wartawan datang. Petugas BNNK yang mengambil foto untuk dokumen sempat kesulitan karena tersangka berusaha menghindar. Akhirnya pemotretan dokumen dipindah ke lantai III.

“Malu mas kalau sampai orang tua tahu. Kalau mau motret sini di wajah,” ketus salah satu wanita berparas cantik yang mengenakan kaos hitam.

Rencananya, mereka akan direhabilitasi atas penggunaan narkoba ini. Namun salah satu tersangka yang dipanggil Ara tidak mau direhabilitasi. Ia minta dipondokkan agar orang tuanya tidak tahu.

Ara mengaku mengonsumsi ekstasi karena ajakan tamu dan mengaku bukan pengguna aktif. “Saya dipaksa tamu agar makai, kalau tidak mau kan takut pergi tamu saya,” ucapnya. (Is/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim