Dua Warga Banyuwangi Ditahan Polda Jatim

Dua Warga Banyuwangi Ditahan Polda Jatim
ilustrasi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Dua warga Desa Pancer, Banyuwangi yakni Jovan dan Yadi, ditahan oleh Polda Jatim. Mereka diduga sebagai bagian dari aksi perusakan di wilayah tambang emas tumpang pitu yang dikelola oleh PT .Bumi Suksesindo (PT. BSI).

Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni purnama, kepada TerasJatim.com (30/11) mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, dua warga itu terbukti telah melakukan pengerusakan di pos 4. Oleh karena itu mereka langsung ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, untuk dilakukan penahanan dan pemeriksaan lebih lanjut.

“Mereka telah ditangkap oleh Resmob Polda Jatim dan Resmob Polres Banyuwangi, saat ini mereka menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Bisa jadi  jumlah tersangka akan bertambah, karena masa yang melakukan aksi demo kemarin sangat banyak.“ Ungkapnya.

Tidak hanya menangkap dua tersangka pelaku pengerusakan, pihak kepolisian juga akan mengungkap aktor intelektual di balik aksi yang terjadi wilayah tambang emas tumpang pitu, Banyuwangi itu.

AKBP Bastoni Purnama menegaskan, konflik yang terjadi di wilayah Banyuwangi selatan tersebut, ditargetkan dalam waktu dekat dapat dituntaskan. Terlebih tanggal 9 Desember nanti akan digelar pilkada.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan susulan, hingga saat ini pihak kepolisian tetap melakukan pengamanan secara ketat di lokasi tambang emas tumpang pitu dan terus melakukan komunikasi serta pendekatan kepada tokoh masyarakat setempat.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan teman-teman TNI. Intinya pihak TNI siap membantu melakukan pengamanan jika sewaktu-waktu di butuhkan.” Pungkasnya.

Sementara itu salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya berharap agar Jovan dan Yadi dapat segera dilepaskan.

Konflik yang terjadi di wilayah tambang emas tumpang pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, yang mengakibatkan beberapa fasilitas milik PT BSI selaku pengelola tambang rusak parah, serta korban luka dari pihak masyarakat dan aparat kepolisian.

Hal ini merupakan puncak kekesalan warga setempat, lantaran mereka menganggap bahwa aspirasi mereka selama ini kurang diakomodir oleh PT BSI. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim