Direktur Utama Ditahan Kejaksaan, PDAM Sidoarjo Terancam Lumpuh
TerasJatim.com, Sidoarjo – Kinerja PDAM Delta Tirta Sidoarjo mengalami krisis keuangan parah dan terancam lumpuh. Hal ini berkaitan dengan kasus hukum yang menimpa pimpinan badan usaha milik daerah tersebut.
Dikabarkan stok bahan kimia untuk pengolaham sudah mulai menipis. Hal itu diperparah dengan masalah gaji karyawan dan tanggungan pembayaran lainnya terhadap pihak lain. Termasuk aliran listrik untuk operasional sejumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA) terancam diputus oleh PLN, pada akhir bulan ini.
Hal ini terungkap saat rapat dengar pendapat Direksi PDAM dengan Komisi B DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Direktur Keuangan PDAM Sidoarjo Aris Ardiansyah mengakui kondisi perusahaan daerah itu kritis. Sebab PDAM menunggak utang senilai Rp7 miliar. “Yang paling mendesak, pada 31 Mei ini harus segera dibayarkan Rp5,5 miliar,” katanya. tanggungan perusahaan yang mendesak, meliputi gaji karyawan, tagian PLN, telepon beserta dendanya.
PDAM belum bisa mencairkan anggaran, dikarena Dirut PDAM Sugeng Mujiadi yang kini ditahan kejaksaan Sidoarjo sejak Jumat, 29 April lalu, tidak mau menandatangani berkas pencairan anggaran tersebut. Padahal, lanjut Aris, tanda tangan direktur utama harus ada dalam setiap pencairan dana. Tapi sejak ditahan, dana mampet tak dapat dicairkan.
Direktur Teknik PDAM, Iwan Prasetyo menambahkan, situasi kronis di tubuh salah satu BUMD Sidoarjo itu juga akan berdampak kepada 2.945 pelanggan baru.
Mereka dipastikan tidak bisa menikmati air PDAM, karena tidak ada biaya untuk penyambungannya. “Sampai sekarang jaringan baru itu masih belum tersambung,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi B Sudjalil, mengatakan, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di perusaahaan daerah Sidoarjo tersebut, pihaknya mengaku akan segera membahasnya secara komprehensif, di internal dewan. (Is/Red/TJ)
