Diduga Menyantet Bapaknya, Pria Asal Bantur Malang ini Bacok Korban Hingga Tewas
TerasJatim.com, Malang – Diduga punya ilmu santet dan mengerjai bapaknya, Agus Siswantoro (32), warga Dusun Sengon, Desa Pringgodani, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Jawa Timur, gelap mata.
Agus nekad membacok Munarah (80) dengan sebilah parang hingga tewas seketika di sebuah jalan dusun. Korban Munarah adalah warga Dusun Krajan, RT 06/RW 01, Desa Pringgodani, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, yang masih tetangga dusun dengan pelaku.
Usai membunuh korban, Agus kemudian menyerahkan diri ke aparat kepolisian.
Informasi yang dihimpun, Sabtu (03/09) pagi, Agus mendatangi rumah korban untuk menanyakan sakit yang diderita bapaknya. Agus menduga sakit yang diderita bapaknya akibat disantet oleh korban.
Setelah mencari korban, Agus kemudian bertemu di jalan yang tidak jauh dari rumah korban. Pada saat itu, korban baru pulang mencari rumput. Dalam pertemuan tersebut, Agus menanyakan kepada korban apakah korban yang telah menyantet bapaknya. Namun korban tidak mengakuinya.
Agus marah dan mengancam korban dengan mengeluarkan parang. Melihat itu korban ketakutan.dan akhirnya mengakui jika dirinya telah menyantet bapaknya Agus.
Mendengar pengakuan korban, Agus meminta agar korban menyembuhkan, Korban menyanggupi dan meminta waktu. Merasa kesal, seketika itu juga Agus membacok korban menggunakan parang sebanyak dua kali. Sabetan pertama mengenai telinga kiri dan sabetan parang yang kedua mengenai leher belakang hingga korban terjatuh.
“Memang ada motif dendam antara pelaku dan korban. Kami masih mendalami kasus ini dan menahan tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro.
Sementara Kapolsek Bantur, AKP Yatmo menambahkan, tersangka nekat membacok korban hingga tewas karena korban dianggap menyantet orang tuanya yang sakit-sakitan. “Pelaku, kesal karena orangtuanya sakit lantaran disantet korban. Tapi ini hanya dugaan saja,” terangnya.
Usai membacok korban, tersangka langsung menyerahkan diri ke Polsek Bantur. Polisi masih mengusut motif dan peristiwa pembunuhan ini. (Kta/Red/TJ)
