Di Akhir Jabatan, Risma Cerita Kesuksesan pada Wartawan

Di Akhir Jabatan, Risma Cerita Kesuksesan pada Wartawan

TerasJatim.com, Surabaya – Menjelang lengser, Walikota Tri Rismaharini dan Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana mengumpulkan rekan media dan cerita soal kesuksesannya mengelola Kota Surabaya.

Seperti dikatakan Risma, banyak perubahan dan penghargaan yang sudah diraihnya, selama 5 tahun memimpin Surabaya. Dan berbagai program serta target yang dicanangkannya pun banyak yang terpenuhi.

“Terkait Pendapatan Asli Daerah Kota Surabaya yang ditargetkan 82,32 persen, ternyata mampu kita tembus 94,76 persen. Ini menjukkan jika mengacu RPJPM, pencapaian yang kita capai selama 5 tahun, lebih dari target yang kita canangkan sendiri,” terang Risma di rumah dinas Walikota Surabaya.

Begitupula dengan perolehan pajak daerah mencapai 76,32 persen hingga September 2015, atau rata rata perbulan sebesar 8 persen. Ini menurut Risma telah berada diatas target yang ditetapkan. Sedangkan bidang restribusi mencapai 94 persen.

Menurut Risma, untuk belanja daerah kota yang dipimpinnya pun cukup tinggi, dan menempati urutan keenam tertinggi di Jawa Timur sebesar 50 persen. “Hampir Rp 1,5 triliun belanja untuk konstruksi,” lanjut Risma.

Meski menyampaikan beberapa keberhasilannya, namun Risma juga mengakui bahwa di akhir masa jabatannya, masih ada beberapa permasalahan yang belum sepenuhnya tuntas. Diantaranya Pasar Turi yang masih terjadi sengketa antara para pedagang dan pengembang yang sudah sampai ke Mahkamah Agung.

Begitu juga soal BPJS yang masih belum jelas berapa minimal dan maksimalnya. “Makanya, saya perintahkan ke Dinas Kesehatan jika ada yang belum di cover BPJS bisa di cover menggunakan APBD,” tegas Risma.

Risma juga menjelaskan, untuk sektor pendidikan, permasalahan PAUD yang tak bisa mendapatkan dana bantuan operasional daerah karena terkendala dengan badan hukum, juga masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai.

Bahkan untuk masalah ini, Ia sudah sampai ke Kemenkumham untuk membantu percepatan proses hukum agar bisa segera mempunyai badan hukum.

Dan yang paling membanggakan menurut Risma, hampir seluruh sektor mulai dari tenaga sampai ke persoalan disabilitas, seluruh program dan aplikasinya dikerjakan sendiri oleh staf pemerintah kota.

“Jadi biaya bisa kita hemat, karena biasanya ini menjadi pekerjaan para konsultan,” jelasnya. (Ep/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim