Delapan Meninggal Akibat DB, Bupati Jombang Belum Tetapkan KLB

Delapan Meninggal Akibat DB, Bupati Jombang Belum Tetapkan KLB
Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, menjenguk pasien DBD di RSUD Jombang

TerasJatim.Com, Jombang – Dalam 5 hari terakhir, jumlah warga Jombang yang terjangkit virus nyamuk demam berdarah dengue (DBD) bertambah 60 orang.

Meski demikian, belum ada penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus wabah demam berdarah di Kabupaten Jombang Jawa Timur.

Berdasarkan data terbaru untuk kasus DBD di wilayah Jombang, selama 1 – 31 Januari 2016, jumlah kasus DBD mencapai 235 orang. Dari jumlah tersebut, 8 orang diantaranya meninggal dunia.

Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, mengakui jumlah kasus DBD di wilayahnya sepanjang Januari tahun ini cukup tinggi. Terutama, untuk jumlah korban yang meninggal dunia akibat serangan nyamuk demam berdarah.

Namun, menurutnya, jumlah kasus tersebut belum memenuhi kriteria untuk ditetapkan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB). “Bulan Januari jumlah kasusnya 235, yang meninggal 8 orang. Tapi itu belum memenuhi kriteria untuk KLB,” katanya.

Dia membeberkan, pada tahun 2015 lalu, terdapat 144 kasus demam berdarah yang menjangkiti warga Jombang dengan 4 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara pada tahun ini, pada periode bulan yang sama, jumlah kasusnya sebanyak 235 dengan jumlah warga meninggal 8 orang.

Salah satu syarat untuk menetapkan status KLB wabah demam berdarah, tandas Nyono Suharli, adalah terpenuhinya kondisi yang menyatakan bahwa jumlah korban mengalami peningkatan dua kali lipat atau lebih. Dengan alasan tersebut, pihaknya belum menetapkan status KLB dalam kasus wabah demam berdarah.

“Tahun lalu CFR (case Fatality rate)-nya 2,6. Untuk dinyatakan KLB, maka harus dua kali lipatnya yaitu 5,4. Sementara saat ini CFR-nya masih 3,4 jadi belum bisa ditetapkan KLB,” ujar Bupati Jombang saat menjenguk pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

Nyono menambahkan, meski belum berstatus KLB untuk kasus wabah demam berdarah, pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipasi. “Kami siap, kalau dalam  beberapa hari mendatang perkembangan wabah demam berdarah di wilayah Jombang tidak bisa dibendung,” tandasnya.

Sementara itu, data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada 27 Januari lalu menyebutkan, jumlah kasus DBD di Jombang selama 1 – 27 Januari sebanyak 175 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 6 orang. Mengacu pada data penderita DBD yang disampaikan Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, pada Senin (01/02), maka selama 5 hari terakhir, terjadi penambahan jumlah korban serangan nyamuk demam berdarah sebanyak 60 orang.

Menanggapi belum adanya penetapan status KLB meski jumlah kasus serangan DBD di Jombang naik siginifikan, Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LINK) menyebut bahwa Bupati dan jajaran pejabat di Pemkab Jombang tidak memiliki nurani.

Menurut dia, berdasarkan data korban DBD yang terungkap, wilayah Jombang sudah selayaknya ditetapkan dalam status KLB demam berdarah.

Pandangan Aan, merujuk pada Permenkes Nomor 1501 Tahun 2010, dimana di dalamnya diatur tentang sejumlah kriteria untuk penetapan status KLB.

Beberapa kriteria itu, papar Aan, diantaranya adalah adanya indikator yang menunjukkan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.

Kriteria lainnya, lanjut Aan, adalah jumlah kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Aan Anshori mengungkapkan, berdasarkan perbandingan data tahun ini dan tahun sebelumnya pada periode 1 – 27 Januari, diketahui jumlah korban DBD yang meninggal dunia, naik dua kali lipat. Pada 2015 jumlah korban meninggal 4 orang, sedangkan pada 2016 jumlahnya 8 orang.

“Kalau mau jujur, sebenarnya KLB untuk kasus Demam berdarah sudah bisa ditetapkan sebelum akhir Januari kemarin,” kata Aan Anshori. (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim