Bulog Banyuwangi Dinilai Tak Optimal Serap Gabah Petani

Bulog Banyuwangi Dinilai Tak Optimal Serap Gabah Petani

TerasJatim.com, Banyuwangi – Bulog Divisi Regional Banyuwangi Jawa Timur pada tahun ini dikabarkan hanya mampu menyerap gabah petani setempat di bawah 50 persen.

Dari sebanyak 138 ribu ton gabah petani, yang mampu diserap Bulog Banyuwangi hanya sekitar 22 ribu ton.

Menyikapi hal ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengaku kecewa.

Kepada TerasJatim.com, Anas mengatakan, dengan dana yang cukup, seharusnya Bulog Banyuwangi mampu menyerap gabah petani lebih maksimal. Sehingga para tengkulak tidak bermain harga dengan cara menguasai gabah petani Banyuwangi.

Bahkan menurutnya, ada indikasi gabah petani Banyuwangi yang berkualitas baik justru dijual ke kabupaten lain. Sedangkan gabah kualitas buruk dari luar Banyuwangi, malah digunakan untuk raskin masyarakat Banyuwangi.

“Mestinya Bulog Banyuwangi mampu bersaing dengan kabupaten lain,” ujarnya.

Sementara itu Yuseini, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi mengatakan, harus ada jaminan bagi para petani pasca panen. Karena seringkali saat panen, harga gabah petani Banyuwangi justru menurun. Akibatnya tidak sedikit petani yang mengaku merugi.

Dia menilai, petani Banyuwangi belum mendapat kepastian dan Bulog Divisi Regional Banyuwangi. Bulog dianggap belum mampu memberikan harapan kepada para petani.

“Pembelian gabah oleh Bulog Banyuwangi, saat ini hanya slogan belaka,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi melalui telepon oleh TerasJatim.com, Dadang Kosasi Kepala Bulog Banyuwangi tidak merespon. Begitu juga saat dihubungi melalui WhatsApp hanya dibaca tanpa mau membalas. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim