Bojonegoro, Si-Mbah Balok Pindah Tempat di Alun-Alun Kota

Bojonegoro, Si-Mbah Balok Pindah Tempat di Alun-Alun Kota
Suasana pencanangan Monumen Gotong Royong kayu jati Mbah Balok, di alun-alun Bojonegoro

TerasJatim.com, Bojonegoro – Penemuan  kayu jati tua pada tahun 1994 di bengawan solo yang selama 11 tahun diamankan dan  disimpan di TPK (Tempat Penimbunan Kayu) Sukorejo Bojonegoro, Sabtu pagi (07/11) akhirnya dipindahkan ke alun-alun kota Bojonegoro.

Pemindahan kayu jati ini dilakukan dengan cara dipikul secara bersamaan oleh 30 orang dari TPK Sukorejo di jalan Monginsidi menuju ke alun-alun, dengan  melewati jalan Gajah Mada, Diponegoro, Panglima Sudirman, Trunojoyo, Pahlawan dan berakhir  di alun-alun kota.

Kayu jati yang diberi nama Mbah Balok dengan panjang 17 meter dan lebar 50 cm, ditemukan oleh Sarli Mahyudin warga desa Ledok Bojonegoro  pada tahun 1994 di aliran bengawan solo.

Dan kini oleh Bupati Bojonegoro Suyoto, dijadikan sebagai Monumen Gotong Royong. Monumen Gotong Royong kayu jati Mbah Balok ini, di tempatkan sebelah barat tribun alun-alun kota.

Dalam acara pencanangan Monumen Gotong Royong kayu jati Mbah Balok sebagai benda cagar budaya, selain dihadiri oleh Bupati, juga disaksikan sebagian besar masyarakat Bojonegoro. Terlihat Komandan Kodim 0813, Ketua DPRD dan jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Di sela-sela acara pencanangan Monumen Gotong Royong,  Kang Yoto sebutan akrab Bupati Bojonegoro, mengungkapkan, bahwa kayu jati ini usianya ratusan tahun. Kang yoto juga menambahkan, maksud dan tujuan dijadikannya kayu jati Mbah Balok sebagai Monumen Gotong royong, yakni untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat untuk selalu membangun, melestarikan lingkungannya, dan melindungi serta menetapkan kayu jati yang diberi nama Mbah Balok sebagai benda cagar budaya.

Hal ini diharapkan, agar masyarakat Bojonegoro menyadari bahwa daerahnya dahulu pernah dikenal sebagai penghasil kayu jati kualitas nomer satu. Selain itu, diharapkan Monumen Gotong Royong kayu jati Mbah Balok ini, juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata alternatif serta sebagai ajang promosi bagi Kabupaten Bojonegoro. (Exo/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim