Bocah 5 Tahun Yatim Piatu, Tertular Virus HIV

Bocah 5 Tahun Yatim Piatu, Tertular Virus HIV

TerasJatim.com, Blitar – Tingkat penyebaran virus HIV/Aids kian hari kian menakutkan. Tak ketinggalan dengan yang terjadi di Kabupaten Blitar jawa Timur.

Di kabupaten ini, umlah penderita HIV yang terdeteksi terus meningkat. Kebanyakan mereka adalah para wanita, yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.

Hal itu diketahui setelah mereka pulang dari luar negeri. Seperti yang baru-baru ini dialami dua TKW asal Blitar. Mereka dipulangkan paksa oleh pemerintah Hongkong dan Taiwan karena diketahui terkena virus HIV/Aids. Namun, akhirnya nyawa keduanya tak terselamatkan setelah dirawat di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi Blitar.

Kali ini, diketahui penderita HIV/Aids adalah seorang anak berusia 5 tahun. Adalah Iim, warga Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, yang sudah terdeteksi oleh dinas kesehatan setempat.

Ironinya, bocah ini sudah yatim piatu karena bapak dan ibunya telah tiada. Saat korban masih dalam kandungan, bapaknya meninggal dunia. Setahun kemudian, ibu kandungnya menyusulnya sehabis melahirkan korban.

“Saat dilahirkan, dia sudah terdeteksi kalau terkena penyakit itu. Namun, nyawa ibunya tak berhasil diselamatkan usai melahirkan korban. Ia juga terkena penyakit itu,” terang dr Yuni Sri Wulandari, Sekrertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar kepada TerasJatim.com (18/01).

Yuni menambahkan, karena kondisi korban seperti itu, maka sejak dilahirkan sampai berusia setahun, ia jadi tanggung jawab penuh dinkes. Mulai dari jatah susu sampai pengobatannya.

Sebab, susu yang diminumnya itu tak seperti susu buat anak sehat, namun ada susu khusus buat anak yang mengidap penyakit seperti itu. “Bahkan, sampai sekarang pun, ia masih dipantau dinas. Hampir setiap minggu sekali, ada tim medis yang datang ke rumahnya, untuk mengecek kesehatannya. Untuk sebulan sekali, ia harus dikontrolkan ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi,” paparnya.

Saat ini, Iim diasuh oleh bibinya, yakni Pwt (30) warga Kecamatan Nglegok Kabupaten blitar, yang merupakan kakak dari ibu kandung Iim.

“Ekonomi keluarga kami pas-pasan. Bapak saya dulu itu bekerja sebagai tukang becak, sedang ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa,” tutur Pwt. (Aji/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim