Bocah 2 Tahun asal Pucangarum Bojonegoro, Tewas Tenggelam di Bengawan Solo

Bocah 2 Tahun asal Pucangarum Bojonegoro, Tewas Tenggelam di Bengawan Solo

TerasJatim.com, Bojonegoro – Adzril Achrom Alfarezi, bocah berusia 2 tahun, anak dari Sori, warga Dusun Randap Desa Pucangarum, Baureno, Bojonegoro, Jatim, ditemukan tak bernyawa lantaran tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada Kamis (29/11) petang.

Dari keterangan pihak kepolisian setempat menyebutkan, kejadian bermula pada Kamis (29/11) sore, sekira pukul 16:30 WIB, korban yang masih siswa PAUD ini mengikuti ayahnya untuk kenduri rutinan di beberapa tetangga lingkungan.

Namanya bocah, usai kenduri di satu tetangga, ia pun langsung nyelonong tak ikut ayahnya yang pindah kenduri ke tetangga lainnya.

“Saat itu orang tua korban mengira anaknya sudah pulang duluan ke rumah karena tempat kenduri memang dekat. Namun setelah selesai kenduren, orang tua korban tidak mendapati anaknya di rumah,” terang Kapolsek Baureno AKP Marjono, Kamis (29/11) malam.

Karena hari menjelang maghrib, lanjut Marjono, orang tua korban pun cemas dan mencarinya ke sejumlah tetangga. Namun tetap saja tidak menemukan keberadaan sang bocah ini.

Setelah mencari ke sana ke mari, akhirnya sekitar pukul 17.30 WIB, Suwanto (37), salah seorang tetangga yang turut membantu mencari korban dan mengetahui sandal yang diduga milik korban berada di tepi Bengawan Solo, yang berjarak 50 meter dari kediaman korban.

Warga pun kemudian mencari korban di aliran Bengawan Solo dengan cara menyelam. Hingga pada pukul 17.45 WIB, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasad korban selanjutnya dievakuasi dan dibawa ke rumahnya.

Dari hasil visum luar yang dilakukan petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Dipastikan korban meninggal murni akibat tenggelam, karena perut mengembung, mata lebam, mulut membiru dan dari hidung mengeluarkan air.

“Korban murni meninggal dunia akibat tenggelam di aliran Bengawan Solo. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan luar oleh tenaga medis Puskesmas Gunungsari Baureno di rumah duka,” papar Marjono.

Pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah, sehingga tidak memperkenankan jasad korban diautopsi.(Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim