Bobol 12 Rumah, 2 Bandit asal Malang dan Nganjuk ini Dilumpuhkan
TerasJatim.com, Surabaya – Lantaran nekat melawan saat akan diamankan, Joko Purnomo (37), warga asal Sidodadi Kabupaten Malang ini harus berjalan terpincang. Salah satu kakinya, terpaksa didor anggota Tim Anti Bandit (TAB) Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.
Joko dikenal sebagai bandit yang telah membobol 12 rumah dalam satu tahun terakhir ini. Saat akan ditangkap, ia justru berusaha kabur dan melawan petugas. Tak mau kehilangan buruannya, petugas akhirnya melubangi salah satu kakinya dengan timah panas.
Padahal, seorang temannya yang bernama Wilis Legowo (25), warga asal Sukorejo Nganjuk, sudah menyerahkan diri terlebih dulu.
Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, AKP Agung Widoyoko menuturkan, kedua bandit ini ditangkap saat mengendarai sepeda motor di Jalan Pejaya, Krian, Sidoarjo.
“Dalam penangkapan itu, kami menyita barang bukti berupa 2 HP, uang tunai Rp862 ribu, sepeda motor serta tas laptop. Kami juga mengamankan rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian keduanya,” beber Agung, Selasa (24/07).
Agung menambahkan, dalam aksinya, kedua pelaku memilih berjalan kaki menyusuri jalan tol. Sasarannya adalah rumah-rumah di sekitar tol daerah Jambangan dan Gayungan Surabaya serta Taman Sidoarjo.
“Di Surabaya tercatat 6 TKP. Di Sidoarjo juga 6 TKP. Kemarin rekan-rekan Polsek Taman Sidoarjo sudah melakukan pemeriksaan ke sini,” paparnya.
Keduanya biasa beraksi antara pukul 01.00-03.00 dinihari. Untuk masuk ke dalam rumah korbannya, keduanya terlebih dulu melempar kerikil ke rumah tersebut. Jika tak ada yang keluar atau jawaban dari dalam rumah, keduanya kemudian masuk dengan menjebol genteng dan plafon rumah.
“Selama satu tahun beraksi, hasil pembobolan mereka dipakai untuk keperluan sehari-hari. Bahkan terakhir tersangka Joko membeli motor cash dari hasil pembobolan rumah,” ungkap Agung.
Sebelum ditangkap, keduanya teridentifikasi beraksi membobol rumah di Jalan Kebonsari Baru Selatan 1/31, Jambangan, Jalan Jambangan Tama Asri No.27 dan Jalan Pagesangan II-B/7, Surabaya.
“Kami masih kembangkan TKP lainnya,” tandasnya. (Ah/Kta/Red/TJ)
