Bengawan Solo Meluap, Hektaran Padi di Bojonegoro Terancam Rusak

Bengawan Solo Meluap, Hektaran Padi di Bojonegoro Terancam Rusak

TerasJatim.com, Bojonegoro – Para petani di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo, (SBS), terutama daerah timur Kabupaten Bojonegoro Jatim, merasa khawatir dengan kondisi tanaman padi mereka yang sudah beberapa hari terakhir terendam luapan air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.

Pantauan TerasJatim.com, hektaran padi di beberapa desa di Kecamatan Baureno, yakni Desa Kalisari, Tanggungan Lebaksari, Kadungrejo, Pucangarum dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Kanor tak luput dari genangan banjir.

“Tidak semua lahan persawahan terendam, tapi ya kuatir juga kalau banjirnya bertambah lagi. Ini sudah dua hari dua malam terendam air, kan bisa rusak padinya,” ujar Jamil (24), warga bantaran SBS Desa Lebaksari Baureno, Senin (08/01) sore.

Sebab, tanaman padi di sepanjang bantaran SBS saat ini memasuki jelang masa panen. Sebagian besar diantaranya mulai mbrobot (berbuah), sebagian lainnya ada yang sudah berisi dan menguning, bahkan ada yang siap panen.

“Kalau kondisi mbrobot dan terendam banjir lama bisa membuat tanaman padi membusuk dan gagal panen,” kata Minto, warga Kedungprimpen Kanor.

Para petani mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa agar kondisi air SBS bisa kembali normal, setidaknya hingga masa panen berlangsung. Sebab, tanaman padi ini adalah harapan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup disamping melunasi hutang pupuk dan obat-obataan sejak masa tanam padi kemarin.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, menyampaikan peringatan dini terkait potensi naiknya Tinggi Muka Air (TMA) SBS.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro Andik Sujarwo menjelaskan, kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo papan duga TBS Bojonegoro Kota pada Senin (08/01) pukul18.00 WIB pada skala 12.84 mdpl pada level di bawah siaga, namun saat ini TMA Dungus Ngawi menunjukkan level siaga kuning,.

“BPBD memprakirakan tengah malam nanti elevasi TMA Bengawan Solo di Bojonegoro Kota akan kembali masuk ke level siaga hijau,” jelas Andik, Senin (08/01) malam.

Lebih lanjut Andik menghinbau kepada semua pihak termasuk para camat dan masyarakat untuk terus memantau perkembangan banjir di daerahnya masing-masing guna mewaspadai kemungkinan terburuk bencana banjir.

“Fluktuasi permukaan TMA Bengawan Solo masih akan terjadi dan diperkirakan berlangsung hingga bulan Februari 2018, mengingat masih tingginya curah hujan di hulu maupun di Bojonegoro sendiri,” himbaunya. (Saiq/Red/TJ).

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim