Banjir di Mojokerto, Ratusan Hektare Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

Banjir di Mojokerto, Ratusan Hektare Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

TerasJatim.com, Mojokerto – Bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sejak Minggu 19 Februari 2017 kemarin, tidak hanya menggenani ribuan rumah warga. Ratusan hektare lahan pertanian juga ikut terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi milik warga rusak dan petani terancam gagal panen.

Hal ini terjadi di Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto ini. Ratusan hektare sawah warga rusak akibat terendam air selama kurun waktu tiga hari ini. Warga pun terpaksa melakukan panen dini guna menghindari kerugian yang lebih banyak lagi.

“Dari pada busuk, kita panen hari ini. Idealnya, pekan depan baru bisa dipanen,” kata Satuni, (46), petani asal Dusun Keret, Desa Sumberaji, seperti dilansir Okezone, Rabu (22/02).

Satuni menuturkan, banjir selama tiga hari yang merendam wilayah tersebut nyaris membuat hasil pertaniannya gagal panen. Bagaimana tidak, banjir telah membuat tanaman padi itu roboh. Ia pun khawatir, jika tak kunjung dipanen, tanaman padinya justru akan membusuk.

“Otomatis hasil pertaniannya berkurang. Biasanya satu petak ini bisa menghasilkan 1 ton gabah kering. Berhubung banjir, paling hasilnya cuma 5 kuintal,” papar Satuni sembari menggaruk kepala karena rugi.

Dari data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, dari 14 desa yang terendam banjir, sebanyak 294 hektare lahan terancam puso. Hal itu disebabkan tanaman padi tersebut terendam selama tiga hari.

“Kalau untuk tanaman padi yang umurnya di bawah 20 hari, bisa dipastikan akan mati. Tapi untuk yang di atas 20 hari, mungkin bisa bertahan, namun kemungkinan besar memang gagal panen,” kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.

Zaini pun belum dapat merinci berapa luas lahan tanaman padi yang usia tanamannya masih di bawah 20 hari. Ia mengaku masih melakukan pengumpulan data terkait persoalan tersebut.

“Data rincinya kami belum ada, kita masih melakukan pendataan. Yang pasti sawah yang terendam ada 294 hektare dan yang paling parah di Kecamatan Bangsa, karena tanggul sungai jebol,” pungkasnya. (Tom/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim