Ayo Mudik Rek!

Ayo Mudik Rek!

TerasJatim.com – Pulang ke kampung halaman atau biasa disebut dengan istilah mudik, sudah menjadi tradisi yang melekat ketika lebaran tiba.

Biasanya tradisi tersebut dilakukan oleh seseorang yang merantau di suatu daerah lain dan hidup terpisah dengan sanak saudara atau orang tua di kampung halaman.

Karena menjadi momen tahunan, maka tradisi pulang kampung menjadi momen yang sangat berharga dan begitu penting bagi sebagian masyarakat. Tak heran jika berbagai tiket transportasi ke berbagai daerah sudah habis terjual sebelum memasuki bulan puasa kemarin.

Menurut KBBI, Mudik berasal dari kata ‘udik’ yang diartikan sebagai  desa, dusun atau kampung. Dari akar kata ‘udik’ inilah KBBI mendefinisikan ‘mudik’ menjadi (pergi) ke udik (pedalaman) atau lebih luasnya dimaknai dengan istilah pulang ke kampung asal atau halaman.

Makna dari mudik, secara tidak langsung adalah merupakan suatu bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya. Sebab walaupun jauh dari keluarga asal, namum seseorang akan selalu mengingat dan merasa kangen untuk bertemu orang tua dan kerabatnya.

Dengan mudik, kita dapat menunjukkan bagaimanapun hubungan keluarga dan kekerabatan seseorang yang tak  akan putus.

Mudik adalah salah satu momen yang sekiranya akan mengingatkan kita, bahwa terpisah sejauh apapun, yang namanya hubungan keluarga akan terus terbawa sampai kapanpun.

Selain itu, tradisi mudik bisa jadi sebagai momen yang mengingatkan bahwa kita tidak boleh lupa akan asal-usul kita, agar kita jauh dari perasaan pongah dan sombong, dan selalu merasa terus berpijak pada bumi.

Dengan mudik, kita telah menyatukan kebhinekaan sosial, budaya, adat dan istiadat. Saling berbagi kisah dan pengalaman dari daerah rantaunya masing-masing.

Tapi, sekarang ini mudik dilakukan bukan semata untuk berkumpul dan bersilaturahmi bersama orang tua dan keluarga asal semata. Lebih dari itu tradisi mudik kadang dijadikan sebagai ajang pamer kesuksesan, berlomba-lomba menunjukkan pencapaiannya selama berada di perantauanmya.

Boleh jadi itu semua menjadi hal yang lumrah. Rasanya gak ada yang salah jika kita pulang ke kampung halaman dengan predikat sebagai orang yang sukses. Namun yang terpenting, kesuksesan yang kita dapat seyogyanya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang belum sukses.

Yang terpenting, tradisi mudik haruslah tetap dijaga sesuai filosofi adat istiadat kampung asalnya. Boleh saja kita menjadi orang sukses di perantauan, tapi kalau sudah di kampung asal, paling tidak kita dapat mengingat darimana kita dulu berasal.

Ayo Mudik Rek!… Selamat Iedul Fitri

Salam Kaji Taufan

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim