Angkot akan Terancam Bus Kota

Angkot akan Terancam Bus Kota

TerasJatim.com, Malang  –  Keberadaan angkutan kota (Angkot) di Kota Malang terancam “digeser” dengan transportasi angkutan massal lainnya. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang berencana memasukan bus kota ke Kota Malang. Sesuai dengan catatan tim Wahana Tata Nugraha (WTN), Kota Malang sudah seharusnya memiliki angkutan transportasi massal seperti bus kota. Hal itu tidak menutup kemungkinan dilakukan pemkot, jika para pengusaha angkot tak kunjung meningkatkan pelayanan mereka kepada masyarakat. Sebelumnya, sudah pernah ada MoU tiga kepala daerah di Malang raya untuk pengadaan bus kota, Trans Maya (Trans Malang Raya).

“Sudah banyak keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan angkot yang buruk. Bila angkot tidak memperbaiki pelayanannya, tidak ada pilihan lain, harus ada moda transportasi massal yang lain seperti bus kota,” kata Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto, kepada TerasJatim.com kemarin. Sebelumnya, Dishub Kota Malang pada razia Angkot Jumat (3/10) malam lalu, banyak menemukan pelanggaran yang dilakukan para pengemudi angkot. Dishub menemukan ada sopir angkot yang secara sepihak menaikkan tarif. Tidak tanggung-tanggung, tarif dinaikkan sampai Rp 10 ribu per orang. Razia dishub pada Jumat malam lalu memang hanya menjaring Angkot AG dan AMG. Kendati demikian, Handi memprediksi kalau ada angkot jurusan lain yang melakukan tindakan serupa.

Dikatakannya, bahwa wacana pengadaan bus kota itu, juga berdasarkan usulan dari masyarakat. Masyarakat selama ini, banyak yang mengeluhkan pelayanan angkot. Mereka merasa dirugikan karena angkot memperlakukan penumpang seenaknya. Selain itu, kondisi angkot juga banyak yang kurang terpelihara. Handi sendiri mengisyaratkan kekecewaannya terhadap angkot. Ia mencontohkan, saat Pemkot Malang berencana mengoperasikan bus sekolah beberapa bulan lalu, berbondong-bondong mereka melakukan protes. Namun, protes tersebut tak diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan. “Kalau begitu terus, kami juga tidak punya pilihan lain selain menambah moda transportasi lain,” ungkap Handi.

Tak hanya pelayanan kepada masyarakat, mantan Kasatpol PP Kota Malang ini juga menyayangkan sopir angkot yang kurang tertib. Menurutnya, masih banyak terminal bayangan yang mengganggu lalu lintas. Terminal bayangan ini, muncul karena para Angkot ‘mangkal’ di sembarang tempat. “Kami sudah tertibkan berkali-kali, namun tetap saja mereka membandel dan mangkal di terminal bayangan,” tuturnya. Adapun terminal bayangan yang selama ini ada di Kota Malang, antara lain di perempatan Gadang, Kacuk, Trunojoyo, Landungsari, Jalan Raden Intan, dan di bawah Fly Over Jalan A Yani. (Dim/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim