Anggaran Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dipangkas

Anggaran Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dipangkas
Tampak salah satu RTLH di Desa Torjek Kecamatan Kangayan Pulau Kangean Sumenep Jawa Timur

TerasJatim.com, Sumenep – Anggaran dana bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2016 di Pemkab Sumenep mengalami pemangkasan. Sehingga ribuan masyarakat yang masih memiliki rumah tidak layak, harus bersabar untuk mendapatkan program tersebut.

Sesuai data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep, untuk tahun anggaran 2015, bantuan rehabilitasi untuk RTLH setiap penerima berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp10 juta, total anggaran untuk 140 unit RTLH sebesar Rp. 1,4 miliar. Sedangkan pada tahun 2016 ini, bantuan rehabilitasi RTLH hanya 60 unit dengan total anggaran Rp. 600 juta.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Muhammad Ramli mengatakan, bahwa tahun anggaran 2016 ada pemangkasan sekitar Rp. 800 juta.

Penurunan anggaran rehabilitasi RTLH tahun 2016, karena sebagian anggaran di Dinas Sosial dialihkan ke program lain. “Ada dana yang dialihkan ke program lain seperti verifikasi dan validasi data jaminan kesehatan nasional,” ujarnya kepada Terasjatim.com saat ditemui di kantornya, Senin siang (01/02).

Untuk pengelolaannya, Ramli mengaku akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing sasaran. Sementara untuk teknik pencairannya menyesuaikan kemampuan keuangan daerah yang diatur oleh kas daerah.

Ramli juga mengungkapkan, pencairan dana itu masih belum dipastikan kapan akan terealisasi. Tapi pihaknya mengaku bahwa sejak triwulan pertama akan dicairkan sebagian, lalu secara bertahap akan dibagi dalam empat triwulan.

“Kalau (pengajuannya, red) masuk dalam triwulan pertama mungkin akan cair lebih dulu,” imbuhnya.

Dari masing-masing penerima bantuan tersebut, Ramli mengaku nantinya akan dibagi menjadi dua termin. Termin pertama 50 persen. Setelah ada progres pekerjaan yang bersangkutan bisa mengajukan lagi untuk 50 persen pada tahap selanjutnya.

“Program itu sebagai pancingan kepada masyarakat agar ada kepedulian. Kami berharap untuk partisipasinya dan gotong royong, kami kira dengan nilai Rp10 juta itu, untuk mengarah ke sempurna harus ada partisipasi dari masyarakat untuk membantu,” tandas mantan Camat Batang-batang tersebut. (Anw/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim