Anak dan Permata Hati

Anak dan Permata Hati
ilustrasi

TerasJatim.com – Sejumlah kekerasan seksual pada anak merebak di sejumlah wilayah di tanah air. Begitu juga yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur.

Beberapa hari yang lalu, TerasJatim.com memuat berita yang sungguh sangat membuat cemas para orang tua. Betapa tidak seorang anak gadis kelas 4 SD, sudah sekitar 10 kali digagahi oleh pria paruh baya yang juga pembantunya sendiri. Dan konyolnya, aksi bejad sang pembantu itu, dilakukan di rumah si gadis yang nota bene putri juragannya, dan selama itu tanpa ada yang mengetahuinya.

Paling tidak, dengan contoh kasus seperti  ini, memicu kesadaran kita bahwa ancaman kejahatan terhadap anak-anak bisa terjadi di tempat-tempat yang selama ini kita anggap aman dan steril.

Untuk itu, diharapkan setiap orang tua harus terus waspada terhadap keamanan dan kenyamanan termasuk psikologi anak-anak mereka, dari sebuah tindakan amoral dan tak terpuji yang akan merenggut masa depan mereka.

Sebab tanpa kita sadari, kejahatan terhadap anak-anak, terutama kejahatan seksual, terus ada dan terjadi hingga kini. Kendatipun ancaman hukuman berat bahkan ada wacana kebiri, tidak mengecilkan nyali para monster anak-anak ini.

Dan yang lebih memprihatinkan dari beberapa kasus yang terjadi, sebagian besar kejahatan seksual terhadap anak itu justru terjadi di tempat-tempat yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi mereka. Seperti di rumah sendiri atau di sekolahnya. Namun, rumah dan sekolah  yang semestinya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru di situlah para monster anak kerap menjadikan sebagai tempat untuk melakukan aksi kejahatannya.

Anak wajib dilindungi dari segala kemungkinan kekerasan, terutama kekerasan seksual. Karena masa anak-anak adalah sebuah proses untuk tumbuh kembang.

Usaha-usaha  perlindungan dan pencegahan harus diberikan secara utuh, menyeluruh dan komprehensif. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak dan masa depannya. Dan hal ini harus dan terus untuk mendapatkan perhatian serius dari semua pihak terkait, termasuk orang tua sendiri.

Bagi orang tua, anak-anak adalah permata hatinya dan dianggap sebagai hal terpenting bagi hidupnya. Orang tua dituntut untuk berperan lebih aktif lagi, terutama pada pendidikan di dalam rumah, yang merupakan faktor terpenting bagi perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Faktor komunikasi yang intens, bisa jadi akan menjadikan keamanan dan kenyamanan antar anak dan orang tua, selain perlunya pendidikan moral dan agama.

Sebab pendidikan agama sedini mungkin bagi anak, konsisten dan kontinyu merupakan hal pokok, yang dapat membuat dasar dan fundamental serta sebagai benteng paling tangguh dalam pembentukan kepribadian dan perilaku, yang dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap dirinya.

Akhirnya, bagi orang tua kudu senantiasa mawas diri dan waspada. Sebab rasanya tidak ada tempat yang benar-benar aman buat anak dan permata hati kita.

Salam Kaji Taufan

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim