52 Orang Meninggal Karena DBD, Pemprov Jatim Diminta Segera Tetapkan KLB di Jatim

52 Orang Meninggal Karena DBD, Pemprov Jatim Diminta Segera Tetapkan KLB di Jatim

TerasJatim.com, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta agar Pemprov melalui Dinkes Jatim segera menetapkan KLB (Kondisi Luar Biasa) di Jatim mengingat penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) dinilai semakin tinggi.

Menurut data dari Dinkes Jatim pada 31 Januari 2019, tercatat sudah 3.000 orang lebih yang terjangkit DBD, dan korban meninggal bertambah menjadi 52 orang. Dimana sebelumnya data meninggal 28 Januari 2019 sebanyak 2.660 kasus, dan 46 orang meninggal.

Bahkan Kementerian Kesehatan pada Rabu (30/01/19) memaparkan kondisi demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Dari paparan tersebut terlihat bahwa jumlah penderita DBD di Jatim tertinggi di Indonesia. Menurut data Selasa (29/01/19) ada 2.657 orang yang terjangkit DBD dan 46 di antaranya meninggal.

“DBD ini perlu penanganan khusus, dan kasus DBD di bulan Januari ini mengkhawatirkan sekali. Maka itu kami minta segera Gubernur Jatim untuk menetapkan KLB,” ujar anggota Komisi E DPRD Jatim, M. Alimin, ditemui di DPRD Jatim, Kamis (31/01/19).

Alimin juga meminta agar Pemprov dalam hal ini Dinkes Jatim untuk segera berkoordinasi dengan daerah untuk melakukan upaya kuratif untuk penanggulangan DBD di Jatim. “Jangan sampai korban setiap hari berjatuhan yang berujung kematian akibat DBD ini,” pintanya.

Tak hanya itu, pihaknya berharap seluruh rumah sakit hingga puskesmas di seluruh Jatim menyiapkan ketersediaan obat dalam penanganan DBD tersebut. “Kami minta RS di Jatim jangan menolak pasien DBD, harus diterima dan ditangani dengan cepat,” tandasnya.

Baca juga: http://www.terasjatim.com/penderita-dbd-di-jatim-capai-2-660-orang-46-meninggal/

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatim mencapai 2.660 orang. Sedangkan ada 46 orang yang meninggal dunia. Gubernur Jatim menyatakan, kejadian itu belum kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Belum, kalau kita mengambil KLB itu harus wilayahnya berapa. Perilaku belanja kita seperti KLB iya, tapi kita menetapkan KLB belum. Jadi 46 per hari ini meninggal,” katanya.(Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim